Paul Scholes bergabung bersama akademi pemain muda United pada tanggal 8 Juli 1991. 18 bulan kemudian tepatnya tanggal 23 Januari 1993 ia menandatangani kontrak profesionalnya.
Pemain gelandang ini memiliki potensi yang menjanjikan ketika bermain di tim cadangan dan tim muda United. Hal ini dibuktikan pada tahun 1993, Scholes berhasil menyabet medali runner-up FA Youth Cup. Dan di level internasional pada tahun yang sama Scholes berhasil membawa timnas Inggris U-18 memenangi European Championships.
Pertama kalinya merasakan atmosfir tim inti United yakni pada tanggal 24 September 1994. Saat itu United menderita kekalahan 2-3 dariIpswichTown, namun Scholes berhasil melesakkan 2 gol pada pertandingan itu.
Musim 1994/95 merupakan berkah bagi Scholes. Dengan absennya Eric Cantona, Mark Hughes dan Lee Sharpe, membuat Scholes lebih banyak memperoleh tempat di tim senior ManchesterUnited.
Akan tetapi pada musim tersebut United sama sekali tidak memperoleh gelar juara. Musim berikutnya United berhasil mengkandaskan Newcastle United, dan berhasil meraih juara Premier League. Bahkan United juga berhasil memperoleh kemenangan pada laga final piala FA melawan Liverpool.
Paul Scholes mencicipi debut internasionalnya dengan gemilang. Adalah Piala Dunia 1998 yang membuat dirinya makin bersinar, dengan mencetak gol pada pertandingan pembukaan Inggris melawan Tunisia. Tak hanya sampai di situ saja, rentetan gol-gol dari Scholes kembali disuguhkan pada pertandingan berikutnya.
Maret 1999, menobatkan Scholes menjadi pemain pertama setelah Norman Whiteside yang mencetak gol di tanah Italia untuk United. Saat itu ia mencetak gol tunggal United sehingga pertandingan berakhir seri 1-1 melawan Inter di San Siro. Kemudian pada bulan yang sama pula, Scholes mencetak hat-trick ke gawang Polandia sehingga memberikan kemenangan bagi Inggris 3-1 pada pertandingan kualifikasi Euro 2000.
Walaupun dikenal pemalu terhadap media, ia tetap merasa bangga dengan keadaanya sekarang. “Rasanya sungguh menakjubkan. Saya menikmati bermain bola dan mencetak beberapa gol penting untuk United di liga Champions. ” ungkapnya.
Hari-hari berikutnya, Scholes mengumumkan kabar bahagia akan kelahiran bayinya yang dikandung istrinya, Claire. Scholes juga turut ambil bagian dalam keberhasilan United merengkuh gelar ‘Treble’ dengan mencetak gol kedua setan merah di final Piala FA melawan Newcastle United.
Catatan karir Scholes yang kurang mengenakkan terjadi di musim 1998/99, dimana ia harus merelakan kehadirannya melawanBarcelonadi ajang piala Champions. Selain itu ia menjadi pemain Inggris pertama yang menerima kartu merah di stadion Wembley. Kartu merah ini diterima Scholes pada pertandingan melawan Swedia pada Euro 2000 lalu.
Awal musim 1999/2000 Schole menjadi seorang ayah dari anaknya yang diberi nama Arron Jake yang lahir di bulan Juli. Sekali lagi di musim ini Scholes memberikan dedikasinya untuk United, melalui operan akurat nan terarah, takling akurat dan manuver-manuvernya di dalam petak penalti. Selain itu ia mencetak dua gol kemenangan Inggris pada perhelatan play-off Euro 2000.
Penampilannya itu membawa berkah bagi Scholes. Para fans klub sepakbola inggris memilihnya sebagai Player of the Year.
Paul absen saat kunjungan keBraziluntuk berlaga di World Club Championship bulan Januari 2000. Ia harus menjalani operasi hernia yang berkepanjangan. Pada akhir musim Scholes berhasil mengkoleksi tujuh gol untuk setan merah dan memenangi gelar juara liga untuk keenam kalinya dalam kurun waktu delapan tahun.
Musim 2000/2001 seperti biasanya bagi Scholes, ia menjadi langganan tetap timnas Inggris dan berhasil memperoleh medali liga Premiership kelimanya setelah bermain sepanjang 44 pertandingan dan mencetak 11 gol. Selain itu ia juga mencetak 15 gol pada ajang Eropean Cup, memecahkan rekor lama yang dipegang oleh Denis Law.
Pada akhir musim, Scholes setuju menandatangani perpanjangan kontrak hingga Juni 2006. Dan pada tanggal 9 Mei 2001, Scholes kembali dianugerahi anak keduanya yang diberi nama Alicia.
Walaupun musim yang mengecewakan bagi United, Paul bersama dengan David Beckham, Nicky Butt dan Wes Brown bermain bersama di timnas Inggris pada piala dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Scholes memegang peranan vital keberhasilan Inggris menembus perempat final sebelum dikalahkan oleh Brazil.
Paul kembali ke Manchester dan mulai beradaptasi dengan posisi barunya di belakang Ruud. Setelah musim yang buruk pada 2001/02, Scholes membuktikan kepada Fergie bahwa ia mampu menjalani posisi barunya tersebut dengan membukukan 20 gol. Tercatat pula dalam enam pertandingan United, ia mencetak enam gol termasuk hat-trick yang dicetaknya saat melawan Newcastle. Ruud memang berjasa menghantarkan United menggapai gelar Premiership kedelapannya. Namun kontribusi Scholes tidak boleh dilupakan.
Inggris melawan Croatia di Euro 2004, merupakan laga terakhir Paul Scholes di timnas. Dimana ia mengundurkan diri secara resmi dari sepakbola internasional.
Scholesey sangat dihargai dan disanjung seantero Eropa karena permainannya yang pintar dan hal ini menobatkannya sebagai pemain paling memiliki skill tinggi yang pernah dimiliki United.